Press ESC to close

Melihat Statistik di Sekitar Anda

  • Sep 02, 2025
  • 2 minutes read

Dulu, mungkin Anda selalu percaya bahwa angka adalah kebenaran mutlak. Jika sebuah survei bilang 9 dari 10 orang setuju, ya sudah, itu fakta. Titik. Keyakinan ini begitu kuat, sampai suatu hari Anda menyadari betapa mudahnya angka-angka itu bisa dimanipulasi dan disalahartikan di dunia yang serba cepat ini. Dari buku “How to Lie with Statistics” karya Darrell Huff, kita bisa belajar memahami dan menginterpretasikan statistik.

Statistik bukan hanya tentang angka. Misalnya, saat sebuah produk mengklaim "95% orang merasakan manfaat," mereka tidak bilang siapa 5% sisanya, atau bagaimana mereka memilih orang-orang yang disurvei. Itu adalah cara cerdik untuk membuat suatu klaim terdengar lebih meyakinkan daripada yang sebenarnya. Ini mengajak Anda untuk bertanya: siapa yang mengumpulkan datanya? Apa kepentingannya? Dan yang paling penting, bagaimana cara mereka menyajikan data itu?

Satu hal yang paling penting untuk Anda ingat adalah perbedaan antara korelasi dan kausalitas. Sering kali, Anda melihat dua hal terjadi bersamaan dan langsung menyimpulkan bahwa yang satu menyebabkan yang lain. Contohnya, jumlah penjualan es krim meningkat dan jumlah kasus kejahatan juga meningkat. Apakah ini berarti es krim memicu kejahatan? Tentu saja tidak. Keduanya meningkat karena faktor lain, yaitu cuaca panas. Ini adalah jebakan logis yang sering kali Anda terima mentah-mentah.

Kewaspadaan ini akan mengubah pandangan Anda tentang angka. Anda akan mulai melihat setiap statistik dengan pertanyaan: "Apa yang tidak ditunjukkan di sini?". Anda akan mulai memperhatikan sumbernya, membandingkan data dengan konteks yang lebih luas, dan yang terpenting, Anda akan mulai curiga dengan grafik-grafik yang terlihat terlalu sempurna. Kadang, skala grafik sengaja diubah agar kenaikan kecil terlihat dramatis, atau sebaliknya, untuk memanipulasi persepsi Anda.

Intinya, memahami statistik di sekitar Anda bukanlah tentang membenci atau menolak informasi. Sebaliknya, ini adalah tentang menjadi lebih bijak. Angka itu penting, tetapi kemampuan Anda untuk memahaminya, menginterpretasikannya, dan melihat cerita di baliknya, jauh lebih penting.

Jadi, lain kali Anda melihat sebuah statistik yang mencengangkan di media sosial atau berita, jangan langsung percaya. Ambil napas, ajukan pertanyaan, dan jadilah seorang detektif data yang cerdas. Karena angka mungkin tidak berbohong, tapi cara angka itu disajikan atau diinterpretasikan bisa saja menyesatkan.

Mas Wicarita

Founder WIcarita, portal untuk Knowledge Management System

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *