Press ESC to close

Rahasia Bicara Memukau: 5 Aturan Emas dari Cicero

  • Mei 21, 2025
  • 4 minutes read

Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sih rahasia di balik pidato yang luar biasa, presentasi yang memikat, atau bahkan obrolan yang selalu meninggalkan kesan? Jawabannya ada pada seni yang sudah berumur ribuan tahun: retorika. Dan salah satu "guru" terbaiknya adalah Cicero, seorang orator ulung dari zaman Romawi.

Cicero meninggalkan kita sebuah "resep" lengkap untuk menjadi pembicara yang efektif. Ia merangkumnya dalam Lima Aturan Retorika yang bisa kita terapkan, bahkan di zaman modern ini. Anggap saja ini sebagai panduan langkah demi langkah untuk menguasai seni berbicara.


1. Invention (Invensio): Menemukan "Amunisi" Anda

Sebelum Anda membuka mulut, langkah pertama adalah menemukan apa yang akan Anda katakan. Ini bukan sekadar ide acak, tapi mencari dan memilih argumen, alasan, dan bukti yang paling pas untuk tujuan Anda dan audiens Anda.

Bayangkan Anda seorang detektif. Anda harus mengumpulkan semua petunjuk yang relevan, bukti-bukti kuat, dan alasan-alasan logis yang akan mendukung "kasus" Anda. Jika Anda ingin meyakinkan orang untuk berinvestasi, Anda perlu data, testimoni, dan analisis pasar. Jika Anda ingin menginspirasi, Anda butuh cerita dan nilai-nilai yang menggugah. Invensio adalah fondasi dari segalanya.


2. Disposition (Arrangement): Menyusunnya dengan Cantik

Setelah mengumpulkan "amunisi", langkah selanjutnya adalah menatanya dengan runtut dan logis. Sama seperti membangun rumah, Anda tidak bisa asal menumpuk bata. Ada bagian-bagian yang harus diatur:

  • Pendahuluan (Introduction/Exordium): Membuka percakapan, menarik perhatian audiens, dan membuat mereka ingin terus mendengar.
  • Narasi (Narration): Menceritakan latar belakang, konteks, atau fakta-fakta yang relevan.
  • Pembagian (Division/Partitio): Menjelaskan poin-poin utama yang akan dibahas, semacam daftar isi mini.
  • Konfirmasi (Confirmation): Menyajikan bukti dan argumen yang mendukung poin-poin Anda. Ini adalah inti argumen Anda.
  • Refutasi (Refutation): Menyangkal atau menjawab kemungkinan keberatan atau argumen lawan.
  • Kesimpulan (Conclusion/Peroratio): Merangkum poin-poin penting, meninggalkan kesan kuat, dan mungkin ajakan bertindak.

Dengan susunan yang rapi, pesan Anda akan mengalir mulus, mudah dicerna, dan lebih meyakinkan.


3. Style (Elocutio): Mengemas Pesan dengan Indah

Ini adalah tentang bagaimana Anda membungkus pesan Anda agar menarik dan memengaruhi. Ini tentang pilihan kata, gaya bahasa, dan "rasa" dari komunikasi Anda. Anda harus memperhatikan:

  • Kebenaran: Pesan harus jujur dan faktual.
  • Kejelasan: Mudah dipahami, tidak membingungkan.
  • Kepantasan: Gaya bahasa sesuai dengan topik dan audiens (tidak mungkin bicara formal saat nongkrong, kan?).
  • Ornamentasi: Sentuhan "hiasan" seperti metafora, analogi, atau kiasan yang membuat pesan lebih hidup dan berkesan.

Cicero bahkan membagi gaya orasi menjadi tiga:

  • Agung: Untuk topik-topik besar dan penting, dengan bahasa yang megah.
  • Tajam: Untuk argumen yang kuat dan tegas.
  • Datar: Untuk menjelaskan sesuatu dengan sederhana dan informatif. Memilih gaya yang tepat akan membuat pesan Anda lebih efektif.

4. Memory (Memoria): Ingatan yang Kuat

Dulu, orator harus menghafal pidato panjang. Kini, kita mungkin bisa pakai teleprompter atau catatan. Namun, poin Cicero tentang ingatan yang kuat tetap relevan. Ini bukan hanya menghafal teks, tapi menguasai materi Anda dengan sangat baik dan memiliki wawasan yang luas.

Ketika Anda menguasai materi, Anda akan berbicara dengan lebih percaya diri, lancar, dan bisa beradaptasi jika ada pertanyaan tak terduga. Ingatan yang kuat menunjukkan persiapan dan keahlian Anda.


5. Delivery (Pronuntiatio/Actio): Bagaimana Anda Menampilkan Diri

Ini adalah aksi panggung Anda. Semua persiapan di balik layar akan sia-sia jika penampilan Anda kurang meyakinkan. Delivery meliputi segalanya, mulai dari:

  • Penekanan kata: Kapan harus memberi tekanan pada kata tertentu.
  • Ekspresi wajah: Wajah yang sesuai dengan emosi pesan.
  • Nada suara: Mengatur tinggi rendahnya suara.
  • Kecepatan dan jeda: Kapan harus cepat, kapan harus memberi jeda untuk efek.
  • Volume: Seberapa keras suara Anda.
  • Gerak tubuh, bahasa tubuh, posisi: Cara Anda berdiri, bergerak, dan menggunakan tangan untuk mendukung pesan.
  • Alat peraga: Menggunakan bantuan visual jika ada.

Cicero juga menyentuh soal humor. Humor bisa jadi alat yang sangat kuat untuk memikat audiens, tapi harus natural, sesuai situasi, dan tidak berlebihan. Humor yang salah bisa merusak segalanya.


Kuasai Seni Bicara, Ubah Dunia Anda

Lima aturan Cicero ini mengajarkan kita bahwa komunikasi yang efektif itu adalah perpaduan seni dan ilmu. Ini bukan sekadar bakat bawaan, tapi kemampuan yang bisa dilatih dan diasah. Dengan memahami dan menerapkan "resep" ini, Anda bisa meningkatkan kemampuan bicara Anda secara signifikan, baik di depan umum, dalam presentasi, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Mas Wicarita

Founder WIcarita, portal untuk Knowledge Management System

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *