Press ESC to close

Retorika Cicero: Bukan Sekadar Gaya, tapi Kekuatan untuk Berbagi Kebenaran

  • Mei 21, 2025
  • 3 minutes read

Pernahkah Anda merasa punya ide bagus, tapi susah sekali menyampaikannya? Atau, mungkin Anda mendengarkan seseorang berbicara, dan meskipun isinya bagus, cara penyampaiannya membuat Anda bosan atau bahkan salah paham? Jika ya, Anda tidak sendirian. Dan di sinilah pentingnya retorika, sebuah seni yang sudah ada sejak zaman dulu, yang sayangnya sering disalahpahami.

Bayangkan seorang filsuf hebat dari zaman Romawi bernama Cicero. Dia itu seperti seorang profesor yang keren dan berpengaruh di masanya. Cicero sangat peduli dengan bagaimana kita berbicara. Dia sering mengkritik orang-orang yang berpikir, "Ah, yang penting kan isinya, gaya bicara itu cuma bungkus."

Bungkus dan Isi: Dua Hal yang Tak Terpisahkan

Cicero punya pandangan yang menarik. Menurutnya, retorika itu bukan sekadar "bungkus" yang bisa diabaikan. Dia berpendapat bahwa isi yang bagus butuh wadah yang bagus juga. Coba bayangkan Anda punya hadiah yang sangat berharga, tapi Anda bungkus asal-asalan, bahkan sampai rusak. Pasti rasanya sayang, kan? Nah, begitu juga dengan kebenaran atau ide-ide penting.

Kalau kita punya kebenaran, informasi penting, atau ide brilian, tapi kita menyampaikannya dengan cara yang buruk, tidak jelas, atau bahkan membosankan, maka kebenaran itu bisa jadi tidak sampai, disalahpahami, atau bahkan "rusak" di mata orang lain. Cicero percaya, retorika yang buruk bisa merusak kebenaran itu sendiri. Jadi, kemampuan kita menyampaikan pesan dengan baik itu sama pentingnya dengan isi pesannya.

Untuk Siapa Kita Berbicara?

Cicero juga mengajarkan kita sebuah filosofi hidup yang mendalam. Dia mengatakan, "Manusia dilahirkan bukan hanya untuk dirinya sendiri." Ini adalah kalimat yang sangat kuat. Artinya, kita hidup bukan cuma untuk kesenangan atau kepentingan pribadi. Kita punya peran, kita punya tanggung jawab untuk berkontribusi pada masyarakat, berbagi pengetahuan, dan membantu orang lain.

Di sinilah retorika kembali berperan besar. Jika kita dilahirkan bukan hanya untuk diri sendiri, maka kita punya tujuan untuk berbagi. Berbagi kebenaran, berbagi ide, berbagi solusi. Dan cara paling efektif untuk berbagi adalah melalui komunikasi yang baik, melalui retorika.

Tanpa kemampuan beretorika yang mumpuni, bagaimana kita bisa menyampaikan pesan-pesan penting itu agar bisa diterima, dipahami, dan bahkan menggerakkan orang lain? Retorika menjadi jembatan antara apa yang ada di dalam pikiran kita dan bagaimana itu bisa sampai dengan efektif kepada orang lain.

Jadi, Apa Intinya?

Intinya sederhana: retorika bukan cuma soal bicara indah atau gaya-gayaan. Ini adalah alat yang sangat penting untuk memastikan ide-ide terbaik kita tidak sia-sia, kebenaran bisa tersebar luas, dan kita bisa memenuhi tujuan kita sebagai manusia yang saling berbagi.

Mari kita belajar untuk tidak hanya fokus pada "apa" yang kita katakan, tapi juga "bagaimana" kita mengatakannya. Karena pada akhirnya, baik isi maupun cara penyampaian, keduanya adalah kekuatan untuk menciptakan dampak positif.

Mas Wicarita

Founder WIcarita, portal untuk Knowledge Management System

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *