Press ESC to close

Role Model Dalam Mengubah Organisasi

  • Jun 11, 2025
  • 3 minutes read

Di sebuah perusahaan bernama Bintang Karyamandiri, ada seorang pemimpin bernama Pak Andi. Ia bukan sekadar bos yang duduk di belakang meja dan memberi perintah. Setiap pagi, ia datang lebih awal, menyapa setiap karyawan dengan hangat, dan memastikan semua tugas dimulai tepat waktu. Jika ada masalah, ia tak segan turun langsung, mendengarkan, dan mencari solusi bersama tim.

Suatu hari, seorang karyawan baru, Rina, bertanya, "Kenapa semua orang di sini begitu disiplin dan semangat bekerja?"

Seorang senior menjawab, "Karena Pak Andi tidak hanya menyuruh, tapi memberi contoh. Jika ia ingin kita jujur, ia sendiri tak pernah berbohong. Jika ia ingin kita disiplin, ia selalu tepat waktu. Bahkan saat perusahaan kesulitan, ia mengurangi gajinya sendiri sebelum memotong gaji kami."

Pemimpin sebagai Role Model: Bukan Sekadar Teori, Tapi Bukti

Kisah Pak Andi menggambarkan esensi role model dalam kepemimpinan. Seperti kata pepatah, "Action speaks louder than words" — tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Seorang pemimpin yang hanya pandai beretorika tapi tak konsisten antara ucapan dan perbuatan, lambat laun akan kehilangan kepercayaan.

Apa rahasia menjadi role model yang efektif?

  1. Integritas: Ketika Kata dan Tindakan Satu
    Jika Anda meminta bawahan untuk transparan, tapi Anda sendiri menyembunyikan kesalahan, moral tim akan runtuh. Seperti Pak Andi, pemimpin harus menjadi yang pertama menjalankan nilai-nilai yang ia ajarkan.

  2. Disiplin Dimulai dari Diri Sendiri
    Bagaimana mungkin meminta tim datang tepat waktu jika Anda sendiri sering terlambat? Keteladanan dimulai dari hal kecil: hadir rapat sesuai jadwal, memenuhi deadline, bahkan merapikan meja kerja.

  3. Peduli, Bukan Hanya Perintah
    Pemimpin role model tak hanya menuntut hasil, tapi juga memahami proses. Ia tahu nama anak buahnya, menanyakan kendala mereka, dan berbagi solusi. Kepedulian menciptakan loyalitas alami.

  4. Berani Bertanggung Jawab
    Saat proyek gagal, pemimpin role model tak menyalahkan tim. Sebaliknya, ia berkata, "Ini kesalahan kita bersama, mari kita perbaiki." Sikap ini membangun budaya belajar, bukan saling tuduh.

Role Model dalam Kepemimpinan Modern

Di era disruptif seperti sekarang, karyawan butuh lebih dari sekadar atasan — mereka butuh panutan. Generasi millennial dan Gen-Z cenderung lebih respect pada pemimpin yang walk the talk (menjalankan apa yang dikatakan).

Contoh nyata:

  • Elon Musk dikenal tidur di pabrik Tesla saat timnya bekerja lembur.

  • Anne Mulcahy (CEO Xerox) menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan dengan terlebih dahulu memotong gajinya sendiri.

Mereka tak hanya memimpin, tapi menginspirasi

Pemimpin adalah Cermin Organisasi

Sukses sebuah tim dimulai dari pemimpin yang menjadi "cermin" bagi nilai-nilai organisasi. Seperti Pak Andi di kisah tadi, ketika pemimpin konsisten, jujur, dan rendah hati, anak buah tak segan mengikuti jejaknya.

Jadi, jika Anda seorang pemimpin (atau calon pemimpin), tanyakan pada diri sendiri:
"Apakah saya hari ini lebih pantas ditiru atau dikritik?"

Karena pada akhirnya, leadership is not about being in charge, but about taking care of those in your charge (kepemimpinan bukan soal memegang kendali, tapi merawat mereka yang Anda pimpin).

Mas Wicarita

Founder WIcarita, portal untuk Knowledge Management System

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *